THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

8/18/2009

tanggapanku

tanggapanku terhadap pahlawan:
menurutku pahlawan adalah seorang yang sangat berjasa bagi indonesia. karena tanpa pahlawan indonesia pasti belum mendapat gelar MERDEKA. Seharusnya bukan pada tanggal 10 november saja kita mengenang jasa pahlawan. Tapi seharusnya setiap hari dan setiap waktu. Mengenang pahlawan bukan hanya dapat dengan cara upacara. Namun mengenang pahlawan dapat kita lakukan dengan kita bersifat seperti pahlawan. yaitu dengan kita membantu orang lain, bersifat gigih, dll dan yang pastinya kita juga sebagai pelajar dapat juga mengikuti olimpiade yang bisa mengharumkan nama baik Indonesia.

2/14/2009

SEBAGAI WARGA INDONESIA

Aku tidak malu menjadi bangsa Indonesia,
Walau korupsi merajalela, aku tahu ada tidak sedikit orang bertekad memberantasnya.

Angka-angka indikator ekonomi makro menunjukkan kenaikan yang menggembirakan,
Ada yang memprediksikan tahun depan semakin membaik, ada pula yang bilang stagnan.
Tapi sekarang masih terlampau banyak rakyat yang tidur di kolong jembatan, di dalam gerobak pengangkut sampah, atau emperan pertokoan perkantoran—
Walau dengan penuh prihatin,
Aku bangga menjadi bagian bangsa Indonesia,
Biarpun indikasi ekonomi seringkali tidak sejalan dengan realitas kesejahteraan masyarakat, reformasi ekonomi tengah digulirkan.

Aku kagum pada bangsa ini,
Ketika negara tetangga mulai kehilangan etika,
tergila-gila pada chauvinisme hingga tak segan melecehkan bangsa ini, menganiaya warganya dan mencuri budayanya…
Indonesia mengatasinya dengan tetap bermartabat.

Aku salut pada warga Indonesia,
Tidak lelah berjuang hidup. Keterbatasan tidak membuatnya putus asa.
Banyak generasi muda yang berusaha menjaga dan meneguhkasn idealismenya diantara gempuran doktrin-doktrin pembenaran kesalahan.

Dan pada suatu titik…
Aku malu
Malu sekali, sungguh.
Malu pada diri ini yang senantiasa mencaci dan mengkritisi tanpa memberikan solusi dan kontribusi berarti.

SANG PROKLAMATOR

Berdiri di Atas Kaki Sendiri

Soekarno (Bung Karno) Presiden Pertama Republik Indonesia, 1945- 1966, menganut ideologi pembangunan ‘berdiri di atas kaki sendiri’. Proklamator yang lahir di Blitar, Jatim, 6 Juni 1901 ini dengan gagah mengejek Amerika Serikat dan negara kapitalis lainnya: “Go to hell with your aid.” Persetan dengan bantuanmu.

Bung Karno sebagai Guru Bangsa

Oleh Baskara T Wardaya: Di antara banyak predikat yang telah diberikan kepada Bung Karno, patutlah kiranya pada peringatan ulang tahunnya yang ke-102 ini ia juga dikenang sebagai guru bangsa. Sebagai pencetus maupun komunikator, banyak pemikiran penting telah menjadi sumbangan pendidikan tak terhingga bagi negara-bangsa ini.Soekarno Menggugat

Oleh Asvi Warman Adam*: Tidak banyak diketahui umum bahwa tahun 1965-1967 Presiden Soekarno sempat berpidato paling sedikit sebanyak 103 kali. Yang diingat orang hanyalah pidato pertanggungjawabannya, Nawaksara, yang ditolak MPRS tahun 1967. Dalam memperingati 100 tahun Bung Karno, tahun 2001 telah diterbitkan kumpulan pidatonya. Namun, hampir semuanya disampaikan sebelum peristiwa G30S 1965.

LIRIK LAGU BENDERA (COKLAT)

biar saja ku tak seindah matahari
tapi selalu ku coba tuk menghangatkanmu
biar saja ku tak setegar batu karang
tapi selalu ku coba tuk melindungimu

biar saja ku tak seharum bunga mawar
tapi selalu ku coba tuk mengharumkanmu
biar saja ku tak seelok langit sore
tapi selalu ku coba tuk mengindahkanmu

ku pertahankan kau demi kehormatan bangsaku
ku pertahankan kau demi tumpah darah
semua pahlawan-pahlawanku

merah putih teruslah kau berkibar
di ujung tiang tertinggi di indonesiaku ini
merah putih teruslah kau berkibar
di ujung tiang tertinggi di indonesiaku ini
merah putih teruslah kau berkibar
ku akan selalu menjagamu

2/09/2009

SEJARAH INDONESIA

RIPRESS RIPRESS adalah singkatan dari "Republik Indonesia Press" Sebuah badan penyiaran berita per Cq press seperti Kantor Berita "ANTARA" yang beroperasi di masa Perang Rakyat 1948/1949 atau yang lebih dikenal sebagai Clash II. RIPPRESS diselenggarakan oleh Perwira Penerangan MBKD bersama RRI dan PHB:GM II sejak tanggal 24 Mei 1949 sampai tanggal 3 Agustus 1949, setiap malam dari jam 19.00 - 20.00 (Waktu Djawa) dengah gelombang 14.4 KC. Berita-berita yang disiarkan dikutip 'dari laporan pertempuran, pengumuman/komunike Pemerintahan Militer RI, kawat/radiogram dari PDRI. Panglima Besar APRI, KSAP, PPTP, PPTS para Gubernur Militer (I-IV dan Sumatera Selatan) dan para Komandan Brigade/ pertempuran di Jawa dan Sumatera.
Kawat-kawat dan dokumen-dokumen lainnya itu diterima dan dikirim dari markas komando Gubernur Militer II di desa Balong, kecamatari Jenawi, Surakarta, di Gunung Lawu. Perlu diketahui bahwa di Balong ada 3 buah pemancar radio, yaitu dari RRI Pusat, PHB GM II dan RIPRESS.
PHB BM II mengirim dan menerima kawat/radiogram ke dan dari PDRI di Sumatera, dan para Gubernur Militer serta PHB Pusat di daerah Yogyakarta. Sebelum Wonosari diduduki Belanda pada tanggal 10 Maret 1949, hubungan tersebut diselenggarakan oleh pemancar PHB Pusat di Wonosari. Tetapi sejak tanggal 10 Maret 1949 pemancar PHB GM II di Balong mengoper tugas pemancar di Wonosari.
RRI mengadakan siaran-siaran dalam dan luar negeri tiap malam dari jam 19.00 - 20.00 dalam Bahasa Indonesia, Belanda, Inggris, dan Perancis, sedang RIPRESS menyiarkan Cq press ke luar negeri dan siarannya dapat diterima di Amerika Serikat dan Eropa.
Pada waktu Balong diserbu tentara Belanda pada tanggal 3 Agustus1949 semua pemancar radio masih dapat diselamatkan. Demikian juga sejumlah lebih dari 800 dokumen RIPRESS tidak jatuh di tangan Belanda dan sampai sekarang masih tersimpan baik-baik. Sebagian dari dokumen-dokumen tersebut dihimpun dalam bendel ini (salinan)/ foto copy dari aslinya. Dari dokumen-dokumen ini dapat diketahui, bahwa Pemerintah RI selama Clash II masih tetap menjalankan tugasnya sebagai Pemerintahan Negara yang Berdaulat, Angkatan Perang RI masih lengkap, utuh mampu melakukan perlawanan sebagai Angkatan Perang yang terorganisasi dan secara total bersama rakyat.
Setelah tercapai gencatan senjata pada tanggal 11 Agustus 1949 dan Kantor Berita "ANTARA" bekerja kembali, RIPRESS menghentikan siaran-siaran.